Sabtu, 03 Desember 2011

contoh tugas praktikum sma kelas 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Membedakan larutan elektorlit kuat,lemah dan non elektrolit



















1.       Tujuan praktikum            : 
a.       Dapat membedakan larutan elektrolit kuat,elektrolit lemah dan non elektrolit.
b.      Dapat mengamati perbedaan saat uji coba antar elektrolit kuat,elektrolit lemah dan nonelektrolit

2.       Teori                                      :
Kita dapat membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan cara praktikum ini, yaitu jika larutan itu elektrolit maka saat kita memasukan elektrode yang terbuat dari konduktor lampu yang sebagai indikator itu akan menyala jika menyalanya terang berarti  larutan itu elektrode kuat , jika redup berarti elektrode lemah dan jika non elektrolit maka lampu tidak akan menyala, begitu juga gelembung yang dihasilkan, jika kuat gelembung yang dihasilkan akan banyak di sekita relektrode jika lemah tidak terlalu banyak dan jika non elektrolit tidak ada sama sekali.
Larutan itu dapa menghantarkan listrik karena didalamnya terdapat ion ion.semakin banyak jumlah ion yang ada dalam larutan elektrolit tersebut semakin tinggi pula daya hantar listriknya.Sumber larutan elektrolit adalah senyawa ion dan senyawa kovalen polar
·         Reaksi ionisasi pada senyawa ion
disebut juga reaksi disosiasi.Senyawa ion tersusun atas  ion positif (kation) dan ion negatif(anion). Senyawa inipun terbentuk oleh atom logam dan non logam.Dalam bentuk padatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karna bentuknya mampat jadi tidak bisa bergerak bebas tapi jika di lelehkan atau dilarutkan dalam air.
Contoh                 :
                                                                                NaCl (s) -> Na+ (aq) + Cl (aq)

·         Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen polar
Reaksi pada ionisasi senyawa kovalen terjadi karena perpindahan proton atau ion hidrogen. Berikut adalah contoh contoh reaksi senyawa kovalen lainya.
H3PO4 -> 3H+ + PO43-
                Kekuatan larutan elektolit dapat dinytakan dengn derajat ionisasi (α). Nilai derajat ionisasi merupakan perbandingan antar jumlah mol yang terionisasi dengan jumlah mol yang dilarutkan.



                                                                Jumlah mol yang terionisasi
α =
                Jumlah mol yang dilarutkan
               
Ø  Derajat ionisasi elektronik kuat adalah 1
Ø  derajat elektronik lemah 0<α <1
Ø   nonelektrolit α = 0.
Cara larutan elektrolit menghantarkan listrik
                Menurut Arrhenius berpendapat bahwa zat-zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai (terionisasi) manjadi ion poditif dan ion negatif.ion ion tersebut dapat bergerak bebas sehingga menghantarkan listrik melaluli larutan. Contohnya garam dapur
                                NaCl -> Na+ + Cl
                Ionisasi sempurna ditandai dengan satu arah panah ke kanan pada persamaan reaksinya,Semakin banyak ion dalam larutan,semakin kuat daya hantar listriknya.Jumlah ion positif yang dihasilkan dari proses ionisasi sama dengan jumlah ion negatifnya,sehingga muatan ion ion dalam larutan netral.
                Elektrolit lemah menghantarkan listrik kurang baik karena hanya teoriionisasi sebagian.Akibtanya, ion ion yang terbentuk dalam larutan hanya sedikit,sedangkan sebagian yang lain masih dalam bentuk molekulnya sedikitnya ion ion yang terbentuk ini mengakibatkan daya hantar listriknya lemah.Persamaan reaksi pada elektrolit lemah ditandai dengan arah panah bolak balik.
CH3COOH                    H+ + CH3COO-
Zat non elektrolit tidak menguraikan ion ion dalam air sehingga tidak menghantarkan listrik.Seluruh zat non elektrolit di dalam air tetap dalam bentuk molekulnya,
C6H12O6 -> C6H12O6
                   Cara larutan elektrolit menghantarkan listrik yang terdapat pada peristiwa elektrolis.Kedua elektrode yang berbeda dimasukan ke dalam larutan elektrolit.Kedua elektrode tersebu diberi muatan dengan dihubungkan pada sumber arus sehingga terbentuk katode bermuatan negatif dan anode yang bermuatan positif.Ketika sumber arus terhubung, ion – ion positif dalam larutan elektrolit menangkap elektron dari katode.Sebaliknya ion – ion negatis dalam larutan elektrolit melepas elektron ke anode.Selanjutnya,elektron yang telah di tangkap anode bermuatan positif mengalir ke katode melalui sumber arus.Akibat pelepasan dan penerimaan elektron oleh ion ion inilah yang menimbulkan arus listrik.Aliran listrik dapat terus berlangsung samapai ion positif dan negatif dalam larutan habis.

3.       Alat dan bahan
·          Alat
1.       Bohlam (lamp)






2.       Sumber listrik (electric source)









3.       Larutan uji













4.       Elektrode










·         Bahan
ü  NaCl
ü  (NH4)2 SO 4
ü  CH3 COOH
ü  H2O
ü  HCl
ü  NaOH
ü  Gula


4.       Cara kerja
1.       Siapkan alat dan bahan.
2.       Pertama nyalakan dulu sumber listrik (pastikan dalam posisi ON)
3.       Ambil salah satu bahan uji coba (contohnya : Gula)  dan masukan elektrode kedalam cairan itu.
4.       Perhatikan bohlam apakah menyala (terang,redup,tidak menyala)
5.       Dan juga perhatikan gelembung gelembung yang ada pada cairan itu setelah dimasukan elektrode yang sudah di aliri listrik.
6.       Tulis hasilnya pada bukumu J 
 *perlu diingat
Jangan sampai elektrode yang sudah dimasukan pada bahan uji coba menempel, jika menmpel kita tidak bisa mendapatkan hasil  yang sesungguhnya, karena bohlam akan tetap menyala terang walaupun sebenarnya larutan itu adalah larutan elektrolit lemah.


5.       Data pengamatan
NO
LARUTAN
Lampu
Gelembung
Kuat/ Lemah
Terang
Redup
T.menyala
Banyak
Sedikit
T.Ada
1.
NaCl

ü   


ü   

lemah
2.
(NH4)2 SO4
ü   


ü   


Kuat
3.
CH3 COOH


ü   

ü   

Lemah
4.
H2O


ü   

ü   

Lemah
5.
HCl
ü   


ü   


Kuat
6.
NaOH
ü   


ü   


Kuat
7.
Gula


ü   


ü   
Lemah










6.       Pengolahan Data
Berdasarkan data di atas larutan H2O bersifat nonelektrolit.
Berdasarkan data di atas larutan NaoH bersifat elektrolit kuat.
Berdasarkan data di atas larutan Gula bersifat nonelektrolit.
Berdasarkan data di atas larutan Hcl bersifat elektrolit kuat.
Berdasarkan data di atas larutan Nacl bersifat elektrolit lemah.
Berdasarkan data di atas larutan (NH4)2 So4 bersifat elektrolit lemah.
Berdasarkan data di atas larutan CH3COOH bersifat elektrolit lemah.


7.       Kesimpulan       
Jadi dari ke    larutan tersebut ada yang elektrolit dan non elektrolit, yang elektrolit yaitu (NH4)2 SO4, HCl, NaOH dan  yang nonelektrolit yaitu : CH3 COOH, H2O, Gula. Kita dapat mengtahuinya dengan redup, terang atau tidak menyala sama sekali dan gelembungnya yang terlihat banyak atau tidak ada sama sekali. Dengan alat: elektrode,sumberlistrik dan bohlam dan bahanya adalah larutan yaitu ((NH4)2 SO4, HCl, NaOH, CH3 COOH, H2O, Gula).





Pertanyaan        
1.       Larutan apa yang dapat menyalakan lampu dengan terang dan dapat menimbulkan gelembung gas?
2.       Larutan apa yang menyebabkan lampu menyala redup dan menimbulkan sedikit gelembung gas?
3.       Larutan apa yang tidak dapat menyalakan lampu,tetapi menimbulkan sedikit gelembung gas?
4.       Larutan apa yang tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gelembung gas?
5.       Kelompokan larutan larutan tersebut berdasarkan hasil pengamatan ke dalam larutan elektroolit kuat,larutan elektrolit lemah dan larutan nonelektrolit!
6.       Kesimpulan apa yang diperoleh dari percobaan tersebut?



















Daftar Pustaka
Ø  Justiana,Sandri dan Muchtardi.2009. Chemistry for senior high school year X First edition : Yudistira
Ø  Sulami emi,Anis Dyah Rufaida.2010.Lks KIMIA untuk SMA / MA: Intan Pariwara

ibnu sina adalah avicena sebagai bapak dokter dunia

Ibnu Sina, Bpak Kedokteran Dunia
Juli 11, 2011
http://masmoi.files.wordpress.com/2009/12/ibusina3.jpg?w=228&h=300&h=300Dialah yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.
Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil anAvicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokterpada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif.
Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti Samaniah (204-395 H/819-1005 M).
Sejak kecil, Ibnu Sina sudah menunjukkan kepandaian yang luar biasa. Di usia 5 tahun, ia telah belajar menghafal Alquran. Selain menghafal Alquran, ia juga belajar mengenai ilmu-ilmu agama. Ilmu kedokteran baru ia pelajari pada usia 16 tahun. Tidak hanya belajar mengenai teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit dan melalui perhitungannya sendiri, ia juga menemukan metode-metode baru dari perawatan.
Profesinya di bidang kedokteran dimulai sejak umur 17 tahun. Kepopulerannya sebagai dokter bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997), salah seorang penguasa Dinasti Samaniah. Banyak tabib dan ahli yang hidup pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.
Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas makin bertambah.
Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, ia juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika dan filosofi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan.
Tak hanya itu, ia juga mendalami masalah-masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat Alquran. Ia banyak menafsirkan ayat-ayat Alquran untuk mendukung pandangan-pandangan filsafatnya.
Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal. Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besarAbu Raihan Al-Biruni. Ia kemudian berguru kepada Al-Biruni.
Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalanannya untuk menuntut ilmu. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spektakular Qanun fi Thib mulai ditulis. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.
Tentu tak berlebihan bila Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Karena perkembangan dunia kedokteran awal tidak bisa terlepas dari nama besar Ibnu Sina. Ia juga banyak menyumbangkan karya-karya asli dalam dunia kedokteran. Dalam Qanun fi Thib misalnya, ia menulis ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Ia juga orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya.
Ibnu Sina pula yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan.
http://masmoi.files.wordpress.com/2009/12/ibnu-sina.jpg?w=300&h=201&h=201Ia adalah orang yang pertama kali merumuskan, bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa berada kaitan dan saling mendukung. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farmasi, yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran. Selain The Canon of Medicine, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tak kalah dahsyatnya. Asy-Syifa, begitu judul kitab karya Ibnu Sina ini.
Sebuah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kitab ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, kitab ini di kenal dengan nama Sanati.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 H/1037 M di kota Hamdan, Iran. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia. Hampir sebelas abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna.
Mendapat banyak gelar 
Kebesaran nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepadanya. Di bidang filsafat ia mendapat gelar 
asy-Syaikh ar-Rais (Guru Para Raja). Dalam bidang filsafat, ia memiliki pemikiran keagamaan yang mendalam. Pemahamannya mempengaruhi pandangan filsafatnya.
Ketajaman pemikiran dan keda -laman keyakinan keagamaannya seca ra simultan mewarnai alam pikirannya.Ibnu Rusyd menyebutnya sebagai seorang yang agamis dalam berfilsafat. Sementara Al-Ghazalimenjulukinya sebagai filsuf yang terlalu banyak berpikir.
Seperti pendahulunya, al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina mengakui bahwa alam diciptakan secara emanasi(memancar dari Tuhan). Tuhan menciptakan alam dalam arti memancarkannya. Ia juga mengemuka kan pemikiran filsafat tentang jiwa (annafs) dan kenabian. Ibnu Sina berpendapat bahwa nabi adalah manusia terunggul dan pilihan Tuhan. Filsuf hanya dapat menerima ilham, sedangkan nabi menerima wahyu. Oleh karena itu, ajaran nabi harus menjadi pedoman hidup manusia.
Di bidang kedokteran ia mendapat julukan Pangeran Para Dokter dan Raja Obat. Banyak para pembesar negeri pada masa itu yang mengundangnya untuk memberikan pengobatan. Para pembesar negeri tersebut di antaranya Ratu Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamadan, dan Alaud Dawladari Isfahan. Karenanya dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai puncah atau Bapak ilmu kedokteran.
Bukan hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya. Ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya al-Magest (buku tentang astronomi)berbagai problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandanganAristoteles tentang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada pada satu globe.
Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung, barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer, seperti angin, awan, dan pelangi. Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.
http://masmoi.files.wordpress.com/2009/12/ibn-sina4.jpg?w=225&h=259&h=259Karya Sang Dokter
Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menu lis berbagai macam karya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Jumlahnya mencapai 250 karya, baik dalam bentuk buku maupun risalah.
Karya-karyanya itu antara lain :
Qanun fi Thib 
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama 
The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan oabt-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagaiEnsiklopedia Pengobatan.
Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.
Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.
De Conglutineation Lagibum
Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan
bumi.